Main Article Content

Abstract

Menggigil adalah mekanisme kompensasi tubuh terhadap hipotermia, menggigil pasca anastesi dapat terjadi karena terpapar dengan suhu lingkungan yang dingin, umur, status gizi, dan indeks massa tubuh yang rendah, jenis kelamin dan lamanya operasi. Pasien post Sectio caesarea pasca anastesi akan mengalami menggigil/hipotermia, dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi pasien. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian menggigil pada pasien Sectio Caesarea di RSUD Porsea. Metode: Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang menjalani operasi SC sebanyak 26 responden di RSUD Porsea pada Bulan Juli 2024, dengan menggunakan teknik teknik total sampling. Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan dari 26 pasien Sectio Caesarea sebanyak 8 orang (30.8%) mengalami menggigil. dimana 1 orang (12.5%) dengan derajat menggigil 1, 5 orang (62.5%) dengan derajat menggigil 2 (mengalami Aktivitas Otot Terbatas Pada Satu Kelompok) dan 2 orang (25%) mengalami menggigil pada lebih dari satu kelompok otot (derajat menggigil 3). Responden mengalami menggigil dengan derajat 2 sebanyak 17 orang (65.3%) dan 9 orang mengalami menggigil pada lebih dari satu kelompok otot (derajat 3). Kesimpulan: Mayoritas pasien Sectio Caesarea RSUD Porsea tidak menggigil. Disarankan dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya Perawat OK dan perawat anastesi diharapkan meningkatkan pelayanan sehingga dapat mengurangi kejadian menggigil pada pasien Sectio Caesarea

Keywords

Menggigil Sectio Caesarea

Article Details

How to Cite
Manurung, M. E. M., Silaban, L., & Sianturi, D. (2025). Kejadian Menggigil Pada Pasien Sectio Caesarea di RSUD Porsea. JURNAL KEPERAWATAN CIKINI, 6(1), 01–10. https://doi.org/10.55644/jkc.v6i01.214

References

  1. Aprianti, T. N., Ta’adi, T., Arwani, A., Pujiastuti, R. S. E., & Mardiyono, M. (2022). Combination of Warm Infusion Fluid and Warm Electric Blanket on the Body Temperature of Patients Post-Sectio Caesarea. Media Keperawatan Indonesia, 5(3), 222. https://doi.org/10.26714/mki.5.3.2022.222-230
  2. Dewi, O. S., Sebayang, S. M., & Firdaus, E. K. (2024). Gambaran Derajat dan Lama Kejadian Shivering pada Pasca Anestesi Umum di Ruang Pemulihan. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 6(3), 1281-1290. https://doi.org/10.37287/jppp.v6i3.2608
  3. Fauzi, N. A., Rahimah, S. B., & Yulianti, A. B. (2014). Prosiding Pendidikan Dokter. Gambaran Kejadian Menggigil (Shivering) Pada Pasien Dengan Tindakan Operasi Yang Menggunakan Anestesi Spinal Di RSUD Karawang Periode Juni 2014, 694–699.
  4. Hidayah, E. S., Khalidi, M. R., & Nugroho, H. (2021). Perbandingan Insiden Shivering Pasca Operasi dengan Anestesi Umum dan Anestesi Spinal di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 3(4), 525–530. https://doi.org/10.25026/jsk.v3i4.447
  5. Indrarto, W (2021). Ketika Caesar Meningkat. https://idiwilayahdiy.com/detil-artikel-2021-ketika-caesar-meningkat-4.
  6. Irawan, D. (2018). Kejadian Menggigil Pasien Pasca Seksio Sesarea dengan Anestesi Spinal yang Ditambahkan Klonidin 30 mcg Intratekal di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Indonesia. Jurnal Kesehatan Melayu, 1(2), 88. https://doi.org/10.26891/jkm.v1i2.2018.88-92
  7. Kementerian Kesehatan RI. 2018. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI.
  8. Mahalia, S. M., Pendidikan, P., Kedokteran, S., Kedokteran, F., & Diponegoro, U. (2012). Efektivitas Tramadol Sebagai Pencegah Menggigil Pasca Anestesi Umum Jurnal Media Medika Muda Karya Tulis Ilmiah.
  9. Masithoh, D., Ketut Mendri, N., Majid Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, A., Tatabumi No, J., & Istimewa Yogyakarta, D. (2018). LAMA OPERASI DAN KEJADIAN SHIVERING PADA PASIEN PASCA SPINAL ANESTESI Long Duration of Surgery and the Incidents of Shivering. Maret, 4(1), 14–20.
  10. Mansur IMY, Pradian E, Bisri T. (2015). Perbandingan penambahan klonidin intratekal 15 μg dan 30 μg pada 12,5 mg bupivakain 0,5% terhadap kejadian menggigil pascaanestesi spinal pada seksio sesarea. J Anestesi Perioper. 3(1):24–32.
  11. Muchtar. (2021). Pengaruh selimut elektrik terhadap peningkatan suhu tubuh pasien post sectio caesarea di Kamar Bedah Rumah Sakit Awal Bros pecan Baru. Initium Medical Journal. Initium Medica Journal, 1(1), 1–8.
  12. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta.
  13. Romansyah, D. (2022). Relationship of Long Operation With Shivering Events in Post Spinal. 2(2), 467–476.
  14. Syauqi, D. (2019). Hubungan Lama Operasi Dengan Terjadinya Shivering Pada Pasien Operasi Dengan Anestesi Spinal Di Kamar Operasi Rsud Nganjuk. jurnal sabhanga. British Medical Journal, 1(4858), 383–384. https://doi.org/10.1142/9789812816979_0004
  15. Suryawinata, A. dan Islamy, N. 2019. Komplikasi pada Kehamilan dengan Riwayat Caesarian Section. Jurnal Agromedicine, 6(2): 364–369.
  16. Syukron Lillah, A. (2019). Sesarea Di Rsup Dr . Mohammad Hosein Palembang Tahun 2019. Sesarea Di Rsup Dr . Mohammad Hosein Palembang Tahun 2019.
  17. Tantarto, T., Fuadi, I., & Setiawan. (2016). Angka Kejadian dan Karakteristik Menggigil Pascaoperasi di Ruang Pemulihan COT RSHS Periode Bulan Agustus – Oktober 2015 Prevalence 12 and Characteristics of Post -anesthetic Shivering in Recovery Room COT RSHS from August to October 2015. Anesthesia & Critical Care, 34(Iv), 161 –16